TEORI
EKONOMI MAKRO KEYNES
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi makro
syari’ah
Dosen Pembimbing :
Binti mutafaridah,SE.,M.E.Sy.
Disusun Oleh :
YULISNAWATI
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI(IAIT) KEDIRI
FAKULTAS SYARI’AH (MPS) SEMESTER 111
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015
BAB l
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak
manusia mengenal hidup bergaul tumbuhlah suatu kajian yang harus diselesaikan
bersama-sama, yakni bagaimana setiap manusia memenuhi kebutuhan hidup mereka masing-masing?
Karena kebutuhan seseorang tidak mungkin dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri.
Makin luas pergaulan mereka maka bertambah
kuatlah ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Peribahasa pada zaman yunani purbakala
mengatakan bahwa manusia adalah “makhluk yang sukar bergaul” (zoon politikon).
Peribahasa ini mengambarkan bagaimana eratnya pergaulan antara seorang manusia
dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.[1]
Tugas
pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan
tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu
keseimbangan umum tadi.
Pengelolaan yang lebih khusus atas
masing-masing sektor perekonomian bukan bagian dan tugas pengendalian makro,
meskipun menjaga keseimbangan antara masing-masing sektor termasuk di dalam
tugas tersebut.[2]
Teori
ekonomi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu mikro ekonomi dan makro
ekonomi. Mikroekonomi merupakan teori ekonomi yang berhubungan dengan bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan cara mereka berinteraksi
dengan pasar meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian, seperti kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu
pasar.
Selain itu, mikro ekonomi menitik beratkan
analisisnya untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan resource yang ada dan
mencapai kepuasan yang maksimum. Makro ekonomi mempelajari perekonomian sebagai
suatu kesatuan seperti tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan
keseluruhan pengusaha atau perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.
Titik
berat analisa makro ekonomi terletak pada bagaimana segi permintaan dan
penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian, masalah utama yang
selalu dihadapi setiap perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan
pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Dalam
buku ini diharapkan mahasiswa dapat tentang
mengetahui tentang berbagai permasalahan ekonomi makro dimana subyeknya
adalah masyarakat secara umum sebagai salah satu pelaku ekonomi dari segala
sudut pandang serta aspek masalah yang menyertainya. Tentu masih banyak
kekurangan pada edisi pertama ini.
Dimana
sudah sekian tahun terpendam dalam tumpukan file yang belum sempat saya
terbitkan, sehingga sebagai sebuah langkah awal terbitnya buku ini sebagai
bahan ajar dikalangan mahasiswa yang saya bina pada mata kuliah pengantar teori
ekonomi makro, bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Terimakasih.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam membuat makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas
Teori Makro , dan
2. Untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan dan keseimbangan Perekonomian Indonesia khususnya dari segi
Ekonomi Makro. Penulisan makalah ini juga biasa jadi referensi untuk penulisan
makalah kedepannya dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.
C. Rumusan
masalah
2. ada dua prinsip dasar ekonomi...?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian
dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan.
Tujuan
ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk
memperbaiki kebijakan ekonomi. Hubungan yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro
adalah hubungan variabel keseluruhan.
Variabel-variabel
itu diantaranya: tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi
nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum,
jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran,
dan lain- lain.[3]
Kajian
utama dalam perekonomian:
Pertumbuhan ekonomi.
Ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
Pengangguran.
Kenaikan harga (inflasi).
Neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
B.
Para Tokoh Pemikir Ekonomi Makro
1. Ibnu Khaldun
(1332-1046 / 732-808 H).
Ibnu Khaldun
dalam bukunya Muqaddamah,bagian V,
“motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas,sedangkan
barang yang memuaskan kebutuhannya itu sangat terbatas.[4]
Oleh karena itu pemecah soal ekonomi haruslah dipandang dari dua sudut yaitu
sudut tenaga dan penggunaannya.
Adapun sudut tenaga dapat dibagi menjadi:
a. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang untuk
memenuhi kebutuhan orang banyak.
Adapun dari jurusan kegunaannya dapat dibagi
menjadi:
a. Kegunaan barang-barang yang dihasilkan itu hanyalah untuk
kepentingan sendiri.
b. Kegunaannya untuk kepentingan orang banyak, sedangkan
kepentingan orang yang mengerjakan bukanlah menjadi tujuan.[5]
2. Adam Smith
(1723-1790 M).
Perkembangan ilmu ekonomi dimulai pada saat Adam
Smith (1723-1790) menerbitkan buku Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam
semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan
dirinya sendiri, kerena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai
tangan-tangan tak terlihat .
Dalam bahasa sederhana tangan gaib itu adalah
mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan
interaksi kekuatan permintaan dan penawaran, ia sangat percaya bahwa mekanisme
pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien jika pemerintah tidak
ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar
semakin menguat ketika seorang ekonom perancis Jean Baptiste Say (1767-1832)
dalam bukunya: A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan
ini adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan
sampai tercapai keseimbangan pasar.
3. Jonh Maynard Keynes dan Umer
chapra (1929-1933).
Sebelum terjadinya kelesuan pereko nomian dunia pada tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great
Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal. Namun Depresi Besar (Great
Depression) membuyarkan keyakinan hipotesis ekonomi klasik, karena Depresi
Besar terjadi dalam waktu yang lama dan menimbulkan masalah-masalah besar.
Jonh Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk
memperbaiki keadaan melalui bukunya The Genera! Theory of Employment,
Interest and Money. Keynes menyampaikan dua hal pokok, yang pertama adalah
kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan mekanisme
pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith.
Menurutnya
kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap
terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Pokok pikirannya yang kedua berupa usulan pemulihan dengan memasukan peranan pemerintah dalam
perekonomian dalam rangka menstimulir sisi permintaan.
C. Kajian Ilmu
Ekonomi Makro.
1. Inflasi
Inflasi
adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Kenaikan harga baru
dikatakan inflasi jika terjadi secara umum dan bersifat terus-menerus. Inflasi
menjadi fokus utama analisis ekonomi makro karena gajala inflasi menunjukan
inefisiensi perekonomian secara keseluruhan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi
yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan agregat
(jumlah permintaan total terhadap barang dan jasa dalam suatu perekonomian
selama periode tertentu) dan penawaran agregatnya (jumlah produksi total barang
dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) makin baik dibanding
peroide sebelumnya.
3. Pengangguran
Yang
dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja)
tetapi tidak mendapat pekerjaan (seperti yang diinginkan).
4. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Kerja
sama dalam ekonomi internasional, terutama perdagangan antar anegara dilakukan karena satu negara tidak dapat berdiri sendiri dalam upaya
mensejahterakan rakyatnya.
Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian
sebagai dampak kerja internasional terdeteksi melalui analisis neraca
pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.oleh karena itu ilmu ekonomi
internasional berkembang pesat.
5.Siklus Ekonomi
Siklus
ekonomi mendapatkan perhatian yang penting dalam teori ekonomi makro, karena
dampak-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya resesi ekonomi yang berkepanjangan
akan menjerumus perekonomian ke keadaan depresi.
Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan juga
akan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan akhirnya juga resesi. Upaya-upaya
pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus.[6]
D. Kebijakan
Pemerintah.
Peran atau kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro
dapat berupa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ialah
kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih baik dengan cara
mengubah-ubah jumlah peredaran uang di masyarakat. Sedangkan kebijakan fiskal
ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih baik dengan
cara mengubah penerimaan dan pengeluaran.
Prinsip
Islam tentang kebijakan fiskal dan anggaran belanja bertujuan untuk
mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan
berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat
yang sama.
Tujuan
pokok agama Islam adalah untuk mencapai kesejahteraan umat manusia.
Kesejahteraan umat manusia ini dapat dicapai bila seluruh sistem hukum dan
ekonomi tidak membicarakan kebijakan fiskal saja, dan hal ini sesuai dengan
Sifat-Sifat Ilahi: Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, dan Maha Pengasih.
Sehingga, kegiatan-kegiatan yang menambah pengeluaran dan menarik penghasilan
negara harus digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial tertentu dalam
kerangka umum hukum Islam seperti yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan
Sunnah.[7]
Pendapatan
utama bagi negara di masa Rasulullah SAW adalah zakat dan ushr. Keduanya
berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Seperti tercantum
dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60.
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Kebijakan fiskal pada umumnya memiliki kebijakan
yang sama dengan kebijakan moneter, perbedaannya terletak pada instrumen dari
kebijakannya. Jika pada kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang
yang beredar, sedangkan pada kebijakan fiskal pemerintah tidak lagi
mengendalikan jumlah uang akan tetapi pemerintah beralih untuk mengendalikan
penerimaan dan pengeluaran.
1.Pengertian
Ekonomi Islam.
Ilmu
ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia bagaimana
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan manusia yang
tidak terbatas.[8][1]
Namun dalam Ekonomi Islam tidak sebatas itu saja.
Dalam Islam tentunya pengalokasian sumber daya
ini haruslah sesuai dengan syariat yaitu aturan-aturan yang telah ditetapkan
dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Tujuan dari adanya ekonomi islam adalah agar ada
suatu kontrol bagi manusia agar dalam menjalankan praktek ekonomi tidak sesuai
dengan keinginannya saja. Kontrol ini tidak lain bertujuan agar manusia dapat hidup
bahagia dunia dan akhirat.
Adapun
definisi dari Ekonomi Makro adalah:
“Teori
ekonomi yang membahas masalah kebijakan yang diambil pemerintah sebagai solusi
untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh praktek dari teori ekonomi mikro”
Menurut
ahli Ekonomi Islam sendiri Muhammad Abdul Manan, Ekonomi Islam adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami
oleh nilai-nilai.
2. Prinsip-prinsip
Dasar Ekonomi Islam.
Islam adalah agama yang sempurna dan
diridhoi oleh Allah SWT. Kesempurnaan Islam tercermin dalam aturan-aturannya
yang mencakup seluruh elemen kehidupan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur
kembali telah diatur dalam Islam.Kesempurnaan Islam tercermin pula dari
keseimbangannya dalam mengatur kehidupan dunia dan akhirat yang tidak ada
pemisahan satu sama lain. Begitu Pula dengan Ekonomi, ekonomi adalah salah satu
ilmu dalam kehidupan manusia yang sudah pasti diatur pula oleh Allah.
Aturan tersebut telah jelas tertulis dalam
Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam Ekonomi Islam sendiri terdapat tiga asas yaitu :
1. Semua
yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia hanyalah
khalifah yang memegangamanah dari Allah untuk menggunakan milik-Nya.
2.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia wajib
tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi yang
bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
3.
Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu system
ekonomi islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi manusia akan
dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua perbuatannya akan dimintai
pertanggungjawaban kelak oleh Allah SWT.
3. Prinsip-prinsip
Ekonomi Konvensional
1.
Seseorang menghadapi Tradeoffs
(pertukaran) dalam hidupnya.
Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara berbagai alternatif yang bisa
dipilih maka individu harus membuat keputusan. Untuk mendapat sesuatu biasanya harus
mengorbankan sesuatu yang lain. Keputusan dihadapkan pada pertukaran
(tradeoff).
2. Biaya dari sesuatu adalah berapa yang anda korbankan untuk
memperolehnya.
Karena semua orang dihadapkan pada tradeoff (pertukaran), maka untuk mengambil keputusan harus membandingkan
biaya dan manfaat.
3. Orang yang rasional berpikir atas margin dari berbagai alternatif
yang bisa dipilih
Orang rasional berpikir pada batas-batas. Seorang
pengambil keputusan yang rasional hanya akan mengambil tindakan jika dan hanya
jika keuntungan marginalnya melebihi biaya marginalnya.
4. Seseorang respon/ tangap terhadap insentif
Manusia mengambil keputusan dengan cara membandingkan
biaya dan keuntungan. Kebiasaan ini akan berubah jika ada perubahan pada
keuntungan atau biaya (berarti tanggap terhadap insentif).Perubahan marginal
dari biaya dan benefit menyebabkan perubahan pula pada respon/ tanggapan
seseorang untuk berperilaku. Kebijakan yang dapat mengubah insentif akan
berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Perdagangan dapat membuat seserang lebih baik (better Off).
Tidak mungkin semua kebutuhan manusia akan bisa
disediakan sendiri. Dengan perdagangan akan menciptakan spesialisasi sehingga
dapat menekan biaya produksi (harga murah). Seseorang akan diuntungkan dari
kemampuannya berdagang dengan pihak
lain. Kompetisi merupakan implikasi dari adanya keuntungan adalah perdagangan.
memungkinkan orang berspesialisasi pada apa yang paling baik baginya.
6. Pasar biasanya cara yang paling baik untuk mengorganisasikan kegiatan
ekonomi.
Perekonomian pasar adalah suatu jenis perekonomian yang mengalokasikan
sumber dayanya melalui keputusan terdesentralisasi
dari berbagai perusahaan dan rumah tangga seiring dengan interaksi mereka di
pasar barang dan jasa.
7. Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil mekanisme pasar.
Kegagalan Pasar (market failure) adalah situasi di mana suatu
pasar gagal mengalokasikan sumber dayanya secara efisien dengan kekuatan
sendiri. Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah eksternalitas.
Eksternalitas adalah dampak dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan
orang lain. Penyebab yang lain adalah Market Power.
8. Standart hidup bergantung pada kemampuan
produksi suatu Negara
Hampir semua variasi standart hidup adalah dijelaskan dengan perbedaan
produktifitas suatu Negara. Produktifitas merupakan sejumlah barang dan
jasa yang diproduksi untuk setiap jam waktu seorang pekerja
9. Harga meningkat jika pemerintah mencetak
uang terlalu banyak.
Inflasi adalah kenaikan di dalam keseluruhan tingkat harga dalam suatu
perekonomian. Salah satu yang menyebabkan inflasi adalah pertambahan jumlah
uang. Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai
dari uang akan jatuh.
10. Dalam jangka pendek masyarakat menghadapi tradeoff (pertukaran) antara inflasi dan pengangguran.
4. faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi
dalam perekonomian:
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan
investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut keynes, besarnya
tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi
rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung
pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga.
Dalam pandangan keynes
terhadap besar investasinya,dia beranggapan tingkat bunga bukan merupakan
satu-satunya komponen utama dalam menentukan besarnya investasi.
Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain seperti keadaan ekonomi
pada masa kini,ramalan perkembangan dimasa depan, dan tinggkat penggunaan dan
perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga tinggi, namun apa bila
keadaan perekonomian sekarang baik untuk dilakukan investasi dan prospek
kedepanya semangkin baik, maka kegiatan investasi tetap akan dilakukan.
5. Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh usaha:
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan asumsi ceteris paribus,penurunan
tinggkat upah tidak akan mempengaruhi biaya produksi marjinal. (biaya untuk memproduksi tambahan
produk baru).
Akan tetapi menurut keynes, penurunan tingkat upah akan menurunkan daya
beli masyarakat. Turunya daya beli masyarakat akan menurunkan tingkat
pengeluaran dan berakibat pada turuya tingkat harga barang dan jasa. Turunya
tingkat permintaan terhadap barang dan jasa akibat lemahnya daya beli
masyarakat akan mengakibatkan pada penurunan kapasitas produksi yang artinya
pengurangan jumlah tenaga kerja.
Dengan demikian penurunan tingkat upah tidak dapat menciptakan penungunaan
tenaga kerja penuh. Karena perbedaan pendapat antara keynes dengan para ahli
ekonomi suatu negara.Menerut keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu
negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang
disertai kemampuan untuk membayar barang -barang dan jasa-jasa dalam wujud
perekonomian.
Dengan tambah besarnya permintaan
efektif dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai
oleh faktor perusahaan. Kedaan ini dengan sendirinya akan pertambahan dalam
tingkat kegiatan ekonomi, penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.
Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu
pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga
dan penanaman modal oleh perusahan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teori ekonomi makro mempelajari
variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan/agregat, Variabel yang dikaji di
dalam ekonomi makro antara lain :
pandapatan nasional, kesempatan kerja atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional.
Teori
ekonomi makro sering disebut dengan Employment Theory (teori kesempatan
kerja), atau National Income Analysis (analisis pendapatan nasional).
Sedangkan di dalam ekonomi mikro mempelajari
variabel ekonomi dalam lingkup kecil seperti: perusahaan, rumah tangga.
Permasalahan dalam teori ekonomi makro
meliputi :
Inflasi
Pertumbuhan
Ekonomi
Pengangguran
Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Siklus Ekonomi
Menurut Ibnu Khaldun motif ekonomi timbul karena
hasrat manusia yang tidak terbatas, sedangkan barang yang memuaskan sangat
terbatas.
Adam smith
menyatakan ekonomi ibarat alam yang berjalan serba teratur, dan akan mampu
memulihkan dirinya sendiri karena adanya kekuatan pengatur tangan-tangan yang
tidak terlihat yakni mekanisme alokasi sumber daya berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran.
Menurutnya kelemahan teori klasik adalah
lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu
ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Menurutnya J.M Keynes kelemahan teori klasik adalah
lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu
ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Didalam ekonomi makro pemerintah memiliki peran
yaitu berupa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal ialah kebijakan
pemerintah dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran,sedangkan kebijakan
moneter ialah kebijakan yang ditempuh pemerintah dengan cara mengubah jumlah
peredaran uang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Jalil M.Ei. Ilmu Ekonomi Islam seri buku Darus, STAIN Kudus,
Kudus, 2005.
Heri Soedarsono, Konsep Ekonomi Islam, Ekonisia, Yogyakarta 2002.
hal 170.
Mannan, M.A. 1997. Teori dan Praktek Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.Budiono,(1982).ekonomi makro: seri sinopsis
pengantar ilmu ekonomi No. 2,edisi keempat,jogjakarta:BPFEUGM.
Soediyono,R.,(1985). Ekonomi makro: pengantar analisa pendapatan
nasional, edisi keempat, jogjakarta: penerbit liberty.
[1] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam,
(Bandung:CV Pustaka Setia, 2002), hal.11.
[2] http://bayu96ekonomos.wordpress.com, pemgantar-Teori-Ekonomi-Makro, diakses tgl:
15-3-2011, 20.35pm
[3] http://id.shvoong.com/social-sciences/economics, pengantar-teori-makro-ekonomi,
diakses tgl: 15-3-2011, 20.39pm
[4]
Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi
Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2002), hal. 209.
[5] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam,
(Bandung:CV Pustaka Setia, 2002), hal.209-210.
[7] http://WordPress.com/FreshyJide, kebijakan-fiskal-ekonomi-makro-islam,
diakses tgl: 1-3-2011, 19.45pm
Download File Lengkap Makalah Ekonomi Mikro dan Makro Islam
BalasHapus