Arsip Blog

Senin, 11 April 2016

MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO

TEORI EKONOMI MAKRO KEYNES
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi makro syari’ah

Dosen Pembimbing :
Binti mutafaridah,SE.,M.E.Sy.

 










Disusun Oleh :
YULISNAWATI




INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI(IAIT) KEDIRI
FAKULTAS SYARI’AH (MPS) SEMESTER 111
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015




BAB l
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejak manusia mengenal hidup bergaul tumbuhlah suatu kajian yang harus diselesaikan bersama-sama, yakni bagaimana setiap manusia memenuhi kebutuhan hidup mereka masing-masing? Karena kebutuhan seseorang tidak mungkin dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri.
 Makin luas pergaulan mereka maka bertambah kuatlah ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya.
 Peribahasa pada zaman yunani purbakala mengatakan bahwa manusia adalah “makhluk yang sukar bergaul” (zoon politikon). Peribahasa ini mengambarkan bagaimana eratnya pergaulan antara seorang manusia dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.[1]
Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu keseimbangan umum tadi.
 Pengelolaan yang lebih khusus atas masing-masing sektor perekonomian bukan bagian dan tugas pengendalian makro, meskipun menjaga keseimbangan antara masing-masing sektor termasuk di dalam tugas tersebut.[2]
Teori ekonomi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi. Mikroekonomi merupakan teori ekonomi yang berhubungan dengan bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan cara mereka berinteraksi dengan pasar meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, seperti kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.
 Selain itu, mikro ekonomi menitik beratkan analisisnya untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan resource yang ada dan mencapai kepuasan yang maksimum. Makro ekonomi mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan seperti tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan keseluruhan pengusaha atau perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.
Titik berat analisa makro ekonomi terletak pada bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian, masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Dalam buku ini diharapkan mahasiswa dapat tentang  mengetahui tentang berbagai permasalahan ekonomi makro dimana subyeknya adalah masyarakat secara umum sebagai salah satu pelaku ekonomi dari segala sudut pandang serta aspek masalah yang menyertainya. Tentu masih banyak kekurangan pada edisi pertama ini.
Dimana sudah sekian tahun terpendam dalam tumpukan file yang belum sempat saya terbitkan, sehingga sebagai sebuah langkah awal terbitnya buku ini sebagai bahan ajar dikalangan mahasiswa yang saya bina pada mata kuliah pengantar teori ekonomi makro, bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Terimakasih.

B.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam membuat makalah ini adalah :
1.       Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Teori Makro , dan
2.       Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan keseimbangan Perekonomian Indonesia khususnya dari segi Ekonomi Makro. Penulisan makalah ini juga biasa jadi referensi untuk penulisan makalah kedepannya dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.

C.     Rumusan masalah
1.ada tiga teori ekonomi...?
2. ada dua prinsip dasar ekonomi...?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.
Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Hubungan yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan.
Variabel-variabel itu diantaranya: tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain- lain.[3]
Kajian utama dalam perekonomian:
  Pertumbuhan ekonomi.
  Ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
  Pengangguran.
  Kenaikan harga (inflasi).
  Neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

B.     Para Tokoh Pemikir Ekonomi Makro
1. Ibnu Khaldun (1332-1046 / 732-808 H).
 Ibnu Khaldun dalam bukunya Muqaddamah,bagian V, “motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas,sedangkan barang yang memuaskan kebutuhannya itu sangat terbatas.[4] Oleh karena itu pemecah soal ekonomi haruslah dipandang dari dua sudut yaitu sudut tenaga dan penggunaannya.
Adapun sudut tenaga dapat dibagi menjadi:
 a. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang  untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.
Adapun dari jurusan kegunaannya dapat dibagi menjadi:
a. Kegunaan barang-barang yang dihasilkan itu hanyalah untuk kepentingan sendiri.
b.  Kegunaannya untuk kepentingan orang banyak, sedangkan kepentingan orang yang mengerjakan bukanlah menjadi tujuan.[5]

2. Adam Smith (1723-1790 M).
Perkembangan ilmu ekonomi dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan buku Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri, kerena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat .
Dalam bahasa sederhana tangan gaib itu adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran, ia sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom perancis Jean Baptiste Say (1767-1832) dalam bukunya: A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.

3. Jonh Maynard Keynes dan Umer chapra (1929-1933).
Sebelum terjadinya kelesuan pereko nomian dunia pada tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal. Namun Depresi Besar (Great Depression) membuyarkan keyakinan hipotesis ekonomi klasik, karena Depresi Besar terjadi dalam waktu yang lama dan menimbulkan masalah-masalah besar.
Jonh Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The Genera! Theory of Employment, Interest and Money. Keynes menyampaikan dua hal pokok, yang pertama adalah kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith.
 Menurutnya kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran. Pokok pikirannya yang kedua berupa usulan pemulihan dengan memasukan  peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi permintaan.

C. Kajian Ilmu Ekonomi Makro.
1. Inflasi
            Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Kenaikan harga baru dikatakan inflasi jika terjadi secara umum dan bersifat terus-menerus. Inflasi menjadi fokus utama analisis ekonomi makro karena gajala inflasi menunjukan inefisiensi perekonomian secara keseluruhan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
            Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan agregat (jumlah permintaan total terhadap barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) dan penawaran agregatnya (jumlah produksi total barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) makin baik dibanding peroide sebelumnya.
3. Pengangguran
            Yang dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (seperti yang diinginkan).
4. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
            Kerja sama dalam ekonomi internasional, terutama perdagangan antar anegara dilakukan karena satu negara tidak dapat berdiri sendiri dalam upaya mensejahterakan rakyatnya.
Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerja internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.oleh karena itu ilmu ekonomi internasional berkembang pesat.
5.Siklus Ekonomi
            Siklus ekonomi mendapatkan perhatian yang penting dalam teori ekonomi makro, karena dampak-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya resesi ekonomi yang berkepanjangan akan menjerumus perekonomian ke keadaan depresi.
Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan juga akan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan akhirnya juga resesi. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus.[6]

D. Kebijakan Pemerintah.
Peran atau kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro dapat berupa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih baik dengan cara mengubah-ubah jumlah peredaran uang di masyarakat. Sedangkan kebijakan fiskal ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran.
Prinsip Islam tentang kebijakan fiskal dan anggaran belanja bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama.
Tujuan pokok agama Islam adalah untuk mencapai kesejahteraan umat manusia. Kesejahteraan umat manusia ini dapat dicapai bila seluruh sistem hukum dan ekonomi tidak membicarakan kebijakan fiskal saja, dan hal ini sesuai dengan Sifat-Sifat Ilahi: Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, dan Maha Pengasih. Sehingga, kegiatan-kegiatan yang menambah pengeluaran dan menarik penghasilan negara harus digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial tertentu dalam kerangka umum hukum Islam seperti yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.[7]
Pendapatan utama bagi negara di masa Rasulullah SAW adalah zakat dan ushr. Keduanya berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Seperti tercantum dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60.
 “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Kebijakan fiskal pada umumnya memiliki kebijakan yang sama dengan kebijakan moneter, perbedaannya terletak pada instrumen dari kebijakannya. Jika pada kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, sedangkan pada kebijakan fiskal pemerintah tidak lagi mengendalikan jumlah uang akan tetapi pemerintah beralih untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran.

1.Pengertian Ekonomi Islam.
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.[8][1] Namun dalam Ekonomi Islam tidak sebatas itu saja.
 Dalam Islam tentunya pengalokasian sumber daya ini haruslah sesuai dengan syariat yaitu aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Tujuan dari adanya ekonomi islam adalah agar ada suatu kontrol bagi manusia agar dalam menjalankan praktek ekonomi tidak sesuai dengan keinginannya saja. Kontrol ini tidak lain bertujuan agar manusia dapat hidup bahagia dunia dan akhirat.
Adapun definisi dari Ekonomi Makro adalah:
Teori ekonomi yang membahas masalah kebijakan yang diambil pemerintah sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh praktek dari teori ekonomi mikro
Menurut ahli Ekonomi Islam sendiri Muhammad Abdul Manan, Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai.

2. Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Islam.
           Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT. Kesempurnaan Islam tercermin dalam aturan-aturannya yang mencakup seluruh elemen kehidupan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali telah diatur dalam Islam.Kesempurnaan Islam tercermin pula dari keseimbangannya dalam mengatur kehidupan dunia dan akhirat yang tidak ada pemisahan satu sama lain. Begitu Pula dengan Ekonomi, ekonomi adalah salah satu ilmu dalam kehidupan manusia yang sudah pasti diatur pula oleh Allah.
 Aturan tersebut telah jelas tertulis dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam Ekonomi Islam sendiri terdapat tiga asas yaitu :
1. Semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia hanyalah khalifah yang memegangamanah dari Allah untuk menggunakan milik-Nya.
2. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
3.  Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu system ekonomi islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban kelak oleh Allah SWT.

3. Prinsip-prinsip Ekonomi Konvensional
Dalam ilmu ekonomi terdapat sepuluh prinsip, yaitu:[9][8]
1. Seseorang  menghadapi Tradeoffs (pertukaran) dalam hidupnya.
Dalam realitas hidup banyak pilihan  dan antara berbagai alternatif yang bisa dipilih maka individu harus membuat keputusan. Untuk mendapat sesuatu biasanya harus mengorbankan sesuatu yang lain. Keputusan dihadapkan pada pertukaran (tradeoff).
2. Biaya dari sesuatu adalah berapa yang anda korbankan untuk memperolehnya.
Karena semua orang dihadapkan pada tradeoff (pertukaran), maka untuk mengambil keputusan harus membandingkan biaya dan manfaat.
3.  Orang yang rasional berpikir atas margin dari berbagai alternatif yang bisa dipilih
Orang rasional berpikir pada batas-batas. Seorang pengambil keputusan yang rasional hanya akan mengambil tindakan jika dan hanya jika keuntungan marginalnya melebihi biaya marginalnya.
4. Seseorang respon/ tangap terhadap insentif
Manusia mengambil keputusan dengan cara membandingkan biaya dan keuntungan. Kebiasaan ini akan berubah jika ada perubahan pada keuntungan atau biaya (berarti tanggap terhadap insentif).Perubahan marginal dari biaya dan benefit menyebabkan perubahan pula pada respon/ tanggapan seseorang untuk berperilaku. Kebijakan yang dapat mengubah insentif akan berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
5.  Perdagangan dapat membuat seserang lebih baik (better Off).
Tidak mungkin semua kebutuhan manusia akan bisa disediakan sendiri. Dengan perdagangan akan menciptakan spesialisasi sehingga dapat menekan biaya produksi (harga murah). Seseorang akan diuntungkan dari kemampuannya berdagang  dengan pihak lain. Kompetisi merupakan implikasi dari adanya keuntungan adalah perdagangan. memungkinkan orang berspesialisasi pada apa yang paling baik baginya.
6. Pasar biasanya cara yang paling baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Perekonomian pasar adalah suatu jenis perekonomian yang mengalokasikan sumber dayanya melalui keputusan terdesentralisasi dari berbagai perusahaan dan rumah tangga seiring dengan interaksi mereka di pasar barang dan jasa.
7. Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil mekanisme pasar.
Kegagalan Pasar (market failure) adalah situasi di mana suatu pasar gagal mengalokasikan sumber dayanya secara efisien dengan kekuatan sendiri. Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah eksternalitas. Eksternalitas adalah dampak dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain. Penyebab yang lain adalah Market Power.
8. Standart hidup bergantung pada kemampuan produksi suatu Negara
Hampir semua variasi standart hidup adalah dijelaskan dengan perbedaan produktifitas suatu Negara. Produktifitas merupakan sejumlah barang dan jasa yang diproduksi untuk setiap jam waktu seorang pekerja
9. Harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Inflasi adalah kenaikan di dalam keseluruhan tingkat harga dalam suatu perekonomian. Salah satu yang menyebabkan inflasi adalah pertambahan jumlah uang. Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai dari uang akan jatuh.
10.  Dalam jangka pendek masyarakat menghadapi tradeoff (pertukaran) antara inflasi dan pengangguran.

4. faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian:
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung  pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga.
Dalam pandangan keynes terhadap besar investasinya,dia beranggapan tingkat bunga bukan merupakan satu-satunya komponen utama dalam menentukan besarnya investasi.
Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain seperti keadaan ekonomi pada masa kini,ramalan perkembangan dimasa depan, dan tinggkat penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga tinggi, namun apa bila keadaan perekonomian sekarang baik untuk dilakukan investasi dan prospek kedepanya semangkin baik, maka kegiatan investasi tetap akan dilakukan.

5. Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh usaha:
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan asumsi ceteris paribus,penurunan tinggkat upah tidak akan mempengaruhi biaya produksi  marjinal. (biaya untuk memproduksi tambahan produk baru).
Akan tetapi menurut keynes, penurunan tingkat upah akan menurunkan daya beli masyarakat. Turunya daya beli masyarakat akan menurunkan tingkat pengeluaran dan berakibat pada turuya tingkat harga barang dan jasa. Turunya tingkat permintaan terhadap barang dan jasa akibat lemahnya daya beli masyarakat akan mengakibatkan pada penurunan kapasitas produksi yang artinya pengurangan jumlah tenaga kerja.
Dengan demikian penurunan tingkat upah tidak dapat menciptakan penungunaan tenaga kerja penuh. Karena perbedaan pendapat antara keynes dengan para ahli ekonomi suatu negara.Menerut keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang -barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
 Dengan tambah besarnya permintaan efektif dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh faktor perusahaan. Kedaan ini dengan sendirinya akan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi. Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran  konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh perusahan.




BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Teori ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan/agregat, Variabel yang dikaji di dalam ekonomi makro antara lain :
 pandapatan nasional, kesempatan kerja atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
 Teori ekonomi makro sering disebut dengan Employment Theory (teori kesempatan kerja), atau National Income Analysis (analisis pendapatan nasional).
Sedangkan di dalam ekonomi mikro mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil seperti: perusahaan, rumah tangga.
Permasalahan dalam teori ekonomi makro meliputi :
  Inflasi
   Pertumbuhan Ekonomi
  Pengangguran
  Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
  Siklus Ekonomi
Menurut Ibnu Khaldun motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas, sedangkan barang yang memuaskan sangat terbatas.
 Adam smith menyatakan ekonomi ibarat alam yang berjalan serba teratur, dan akan mampu memulihkan dirinya sendiri karena adanya kekuatan pengatur tangan-tangan yang tidak terlihat yakni mekanisme alokasi sumber daya berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
 Menurutnya kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Menurutnya J.M Keynes kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Didalam ekonomi makro pemerintah memiliki peran yaitu berupa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
 Kebijakan fiskal ialah kebijakan pemerintah dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran,sedangkan kebijakan moneter ialah kebijakan yang ditempuh pemerintah dengan cara mengubah jumlah peredaran uang.
      
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Jalil M.Ei. Ilmu Ekonomi Islam seri buku Darus, STAIN Kudus, Kudus, 2005.
Heri Soedarsono, Konsep Ekonomi Islam, Ekonisia, Yogyakarta 2002. hal 170.
Mannan, M.A. 1997. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.Budiono,(1982).ekonomi makro: seri sinopsis pengantar ilmu ekonomi No. 2,edisi keempat,jogjakarta:BPFEUGM.                                                                   Soediyono,R.,(1985). Ekonomi makro: pengantar analisa pendapatan nasional, edisi keempat, jogjakarta: penerbit liberty.




[1] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2002), hal.11.
[2] http://bayu96ekonomos.wordpress.com, pemgantar-Teori-Ekonomi-Makro, diakses tgl: 15-3-2011, 20.35pm
[3] http://id.shvoong.com/social-sciences/economics, pengantar-teori-makro-ekonomi, diakses tgl: 15-3-2011, 20.39pm
[4]  Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2002), hal. 209.
[5] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2002), hal.209-210.
[6] Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, (Jakarta: Pratama Raharja, 2005), hal.4-6.
[7] http://WordPress.com/FreshyJide, kebijakan-fiskal-ekonomi-makro-islam, diakses tgl: 1-3-2011, 19.45pm


1 komentar: