Arsip Blog

Senin, 11 April 2016

makalah Analisa Hubungan Strategi Komunikasi Marketing Terhadap Citra Bank Syaria

Analisa Hubungan Strategi  Komunikasi Marketing
Terhadap Citra Bank Syariah

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran Bank Syariah
Dosen Pembimbing :
Timor Ansori, SE
 














Penyusun:
MUHAMMAD ISNAN : 130800058


INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI
FAKULTAS SYARIAH
MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH (MPS) SEMESTER VI
PERIODE : 2015-2016






BAB I
PENDAHULUAN

Pada kondisi pemasaran sudah mendekati tahap global seperti saat ini maka terjadi peningkatan yang sangat tajam, dan juga perubahan-perubahan yang sangat cepat serta dinamis pada lingkungan lingkungan usaha,baik yang bersifat internal apalagi eksternal. Pada saat yang sama pula, perusahaan perusahaan yang membelanjakan dananya untuk investasi pemasaran serta periklanan. Terkait dengan hal tersebut, saat ini di Indonesia juga menghadapi masalah ketatnya persaingan yang ada di sektor perbankan.
Sektor perbankan masih tetap menjadi tulang punggung keuangan Indonesia, hal ini karena dari sekian banyak proses perekonomian yang menyangkut produksi dan distribusi serta aktivitas lainnya senantiasa berhubungan erat dengan perbankan sebagai lembaga keuangan. Tentu saja keterkaitan tersebut pada fungsi bank sebagai sumber pendanaan atau tempat simpanan untuk kelancaran aktivitas bisnis. Keberhasilan Bank bank dalam bersaing dipasar global sangat ditentukan oleh komitmen perusahaan tersebut dalam mempertahankan reputasi dan nama baiknya. Bank bank tersebut wajib menerapkan strategi yang berorientasi pada pasar dan senantiasa mengoptimalkan bisnis dan kualitas perusahaan.
Sebagai nadi industri keuangan yang memiliki fungsi yang sangat penting, pengelolaan bank secara profesional sangat diperlukan. Pengaruh perbankan yang sedemikian besar terhadap sektor kehidupan lainnya dapat dilihat dari dominasi aset perbankan di industri keuangan dari total pangsa  asset keuangan. Perbankan mulai bangkit lagi setelah tertidur sejak krisis moneter tahun 1997 dimana berbagai program restrukturisasi dan rekapitalisasi terus-menerus dilakukan oleh pemerintah.
Seiring tahap pemulihan ekonomi, peraturan-peraturan di perbankan semakin diperketat maka bank pemerintah maupun swasta perlu beradaptasi dan terus mengembangkan diri dalam menghadapi persaingan global. Dewasa ini persaingan sektor perbankan semakin ketat bisa dilihat dari makin intensifnya peluncuran bank terhadap produk-produk unggulan dan peningkatan mutu pelayanan dari masing-masing bank tersebut. Kunci utama dalam memenangkan persaingan adalah memberikan penyampaian (delivery channel) produk dan jasa.



BAB II
PEMBAHASAN

  1. Sekilas Tentang Komunkasi
Komunikasi merupakan proses fundamental (mendasar) artinya orang tidak mungkin tidak berkomunikasi. Komunikasi dilakukan antara manusia untuk menghindari kesepian atau berbagi pengalaman. Komunikasi adalah proses penyampaian lambang-lambang yang mengandung arti antara satu individu dengan yang lain dengan tujuan mengubah sifat, pendapat, dan perilaku. Beberapa ahli sepakat untuk mengatakan “Communication is the procedure that the thinking of people can influence the other” yang artinya komunikasi adalah sebuah prosedur untuk orang-orang agar berpikir mempengaruhi orang lain.
Menurut Purwanto (2002), “secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel).
Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. (Philip Kotler 2004, 81 )
Riset dan pengembangan. Sebelum meramaikan pasar kopi instan, perusahaan melakukan riset selama 2 tahun untuk menganalisa peluang bisnis, tren pasar, hingga karakteristik konsumen. Setelah itu, proses pengembangan konsep produk dimulai dari mencari diferensiasi, hingga distribusi penjualan.
Sebagai Alat Managemen untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi .Recruitment, Organization Design, Reward System, Career Development & Training. Keberhasilan suatu perusahan atau organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan sangat bergantung bagaimana perusahan  atau organisasi tersebut memanaj sumber daya manusia yang ada didalamnya, Job deskription dalam organisasi sekolah mutlak adanya dalam rangka efektif dan efisiennya penggunaan sumber daya manusia.
citra adalah persepsi dari seorang penerima berdasarkan pertimbangan yang dimilikinya terhadap identitas perusahaan dan daya reflek interpretasi terhadap berbagai atribut perusahaan dari berbagai sumber. Citra memiliki sebuah interpretasi yang kompleks dimana masyarakat merasa berkepentingan terhadap sebuah organisasi. Cornelissem (2000:120)
Citra perusahaan merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap perusahaan dan diukur dengan menggunakan tiga indikator; pendapat mengenai perusahaan, pendapat mengenai kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan jaringan perusahaan).Andreassen dan Lindestad (1997:74)
Dengan mempengaruhi persepsi masyarakat seoarang PR gencar melakukan suatu inovasi agar produk yang dijual bisa tepat sasaran.
Tingginya persaingan di dunia usaha, banyak perusahaan membuat terobosan dengan mebuat staregi dari membuat strategi iklan, promosi serta branding dalam perusahaan demi menarik perhatian konsumen. Tingginya minat  konsumen di era globalisasi banyak perusahaan bersaing untuk memenuhi kebutuhanna. banyak para pengusaha membuat terobosan baru, serta membuat strategi yang mampu bersaing dalam dunia usaha. Banyak terobosan baru yang digunakan oleh pengusaha. 

  1. Sekilas Tentang Citra
Citra memiliki kesan yang buruk di mata insan pers dalam istilah Public Relations (PR), tetapi permintaan akan konsultan citra tetap tinggi. Citra adalah suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh seorang, perusahaan, organisasi dan sebagainya. Bagian dari kesan yang buruk mungkin terletak pada fakta bahwa citra dapat berupa konsep yang abstrak sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kecurigaan.
Mackiewicz (1993) dalam Oliver (2007:51) percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah aset yang penting dalam era kompetisi tanpa batas. Namun, seberapa samar-samarnya sebuah citra, citra merupaka realitas karena orang hanya dapat bereaksi terhadap apa yang telah mereka alami dan rasakan. Jadi sifat citra korporasi itu sendiri, tetap merupakan sebuah bidang pertumbuhan dari produktivitas PR yang dikombinasikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan mengenai harapan stakeholder, tetap merupakan fokus perhatian yang populer.
Kotler (1988) dalam Oliver (2007: 53) menyatakan bahwa citra korporasi dapat sangat spesifik atau sangat berlebihan dan bahwa beberapa organisasi mungkin tidak ingin atau tidak memerlukan citra yang spesifik. Beberapa organisasi lebih memilih citra yang berlebihan sehingga kelompok yang berbeda dapat memproyeksikan kebutuhan mereka dalam organisasi dan hal ini jelas terjadi pada cara berpikir orang Inggris.
Citra adalah perusahaan di mata publik. Citra adalah sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah organisasi atau perusahaan dapat memiliki beberapa citra yang berbeda-beda di mata publik yang berbeda-beda pula.
  1. Sekilas Tentang Publik Relation
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. Public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1.      Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2.      Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3.      Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4.      Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

  1. Strategi Pemasaran Dan Pengendalian Mutu
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain, intinya, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan,nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar dan pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1.      Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2.  Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (total Customer Statisfaction)

a.Konsep Pemasaran
Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.

  1. Contoh Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Bank Syariah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya.
Setiap fungsi menajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan startegi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis hal yang sama terjadi pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya dimana dalam peranan strateginya, pemasaran mencakup usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan masalah yaitu dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Namun sebelum melangkah ke strategi yang dilaksanakan PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya terlebih dahulu memperhatikan segmentasi, targeting, dan positioning sebagai acuan dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran
1. Segmentasi
Segmentasi secara garis besar adalah mengklasifikasikan konsumen yang tersebar dipasaran. Segmentasi berguna untuk mengelompokkan mereka pada satu kesatuan. Pengelompokkan tersebut menjadi fokus sasarannya. Dengan ini dapat diperoleh beberapa keuntungan seperti mengenal khalayak secara spesifik termasuk karakteristik serta kebutuhannya. segmentasi nasabah PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah para keluarga, pelajar, mahasiswa, instansi dan perusahaan.

2. Targeting
Targeting merupakan upaya menetapkan target pasar yang mau di bidik, tahap ini adalah kelanjutan dari tahapan segmentasi. Produk dari targeting adalah pasar sasaran, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Target konsumen yang dibidik oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah nasabah yang ingin menerapkan syariah secara kaffah.

3. Positioning
Untuk melakukan positioning diperlukan strategi yang tepat, karena ini berkaitan erat dengan bagaimana cara kita melakukan komunikasi agar dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu. Nasabah yang ingin menerapkan syariah secara kaffah memposisikan citra perusahaannya menjadi lembaga keuangan yang berbasis syariah sehingga penerapan riba yang masih kental dengan bank konvensional sudah tidak lagi diterapkan di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya.
Dalam perjalanannya meningkatkankan jumlah pengunjung PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya mengusahakan serangkaian strategi yang dapat mendukung segala usahanya dalam meningkatkan jumlah pengunjung, namun perkembangan teknologi, ekonomi, dan pasar kemudian mendorong terjadinya persaingan yang lebih ketat. Persaingan pasar yang ada juga membesar dari tingkat kecil dilingkungan penduduk menjadi ketingkat global, sehingga strategi yang dibuat harus pula didukung dengan komunikasi yang memadai dan dapat diterima oleh masyarakat, hal ini pula yang dirasakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya dan strategi pemasaran berupa promosi saja tidak cukup memadai dengan apa yang diharapkan sehingga dibuatlah strategi yang memiliki konsep lebih luas dari sekedar promosi dan konsep tersebut adalah:
1. Prospecting, merupakan prospek berkualitas yaitu memiliki keduanya, keinginan dan kebutuhan, kriteria produk yang sesuai, akan mempertimbangkan membeli dari nasabah, dan memiliki kemampuan keuangan. Penilaian terhadap kualitas produk perbankan berdasarkan want and need nasabah. Pelaksanaan strategi tersebut melihat segmentasi pasar BNI. Hal ini disesuaikan dengan produk apa yang ditawarkan dan siapa targetnya. Fandy Tjiptono mengatakan bahwa penjualan produk harus sesuai dengan pembeli potensial. Tidak serta merta perusahaan menawarkan produk ke berbagai kalangan. Perusahaan melalui marketingnya harus melihat siapa yang diajak bicara, bagaiamana metode penyampaiannya, dan apa produk yang ditawarkan.6
2. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya untuk membangun emosional antara PT BNI Syariah dengan nasabahnya. Pendekatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan memelihara konsumen atau dalam hal ini adalah pengunjung mengingat tidak semua pengunjung adalah pelanggan yang setia. Mereka bisa loyal bila ada pihak yang selalu memperlakukannya dengan proporsional serta terus mempersuasi,Pendekatan-pendekatan ini diciptakan dalam beberapa hal, yaitu:
a. Mengeluarkan press realise pada koran, majalah, dan website.
Pendekatan melalui press realise ini diharapkan merubah mindset nasabah tentang BNI Syariah. Dengan membac press realise yang ada, nasabah mengetahui bahwa selama ini bank syariah terutama BNI Syariah merupakan bank yang memberikan keuntungan dan tahan akan krisis ekonomi, sehingga nasabah tiak ragu lagi dalam melakukan transaksi dengan perbankan Islam.
b. Road show dan door to door
Strategi road show ke beberapa tempat sekitar Surabaya. Strategi ini dilaksanakan karena sebagain besar masyarakat di daerah belum mengetahui keberadaan PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya.

c. Periklanan dalam bentuk :
1) Bildboard
2) Umbul-umbul
3) Spanduk
4) Flyer
5) Baliho
6) Poster
7) Media cetak

Penggunaan alat-alat di atas merupakan media pengenalan produk BNI Syariah, terutama produk baru yang dikeluarkan, tujuan tersebut lebih mengenai nasabah mengenal terhadap produk-produk BNI Syariah, pendekatan melalui mediamedia di atas menurut Fandi Tjipto merupakan pembangunan citra perusahaan melalui produk. Pembangunan citra tersebut yang akan menimbulkan kepercayaan kepada konsumen untuk mengkonsumsi produknya. Sehingga dari kepercayaan tersebut dengan dirinya sendiri konsumen menceritakannya kepada orang lain. Selain cara-cara di atas PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya juga menghubungi nasabah melalui telepon, hal itu bertujuan untuk memberitahu keuntungan dan kemudahan yang diberikan BNI Syariah dalam penggunaan produk-produknya.
3. Pertemuan dengan nasabah
Sistem jemput bola dilakukan dengan cara membangun hubungan antara marketting dengan nasabah. Penggunaan metode seperti ini lebih dikenal dengan metode personal selling. Personal selling dilakukan dengan mengoptimalkan tenaga pemasaran untuk melakukan promosi (memperkenalkan) produk yang ada dan menawarkan produk yang dimiliki oleh pihak BNI Syariah kepada nasabah, baik perorangan maupun instansi pemerintahan ataupun swasta yang diutamakan pada pengumpulan data.
Selain itu, tugas personal selling adalah melakukan kunjungan kepada calon nasabah yang ingin menggunakan produk dalam hal pembiayaan, dan juga memberi pemaparan kepada calon nasabah yang berminat kepada produk yang ditawarkan. Selanjutnya bagian pemasaran juga bertugas menjelaskan mengenai produk yang ada dan memberikan pengertian yang benar serta menjelaskan ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dalam melakukan akad, menggunakan produk yang ditawarkan oleh pihak BNI Syariah.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai kelebihan atau manfaat produk yang dimiliki jika dibanding dengan pihak bank yang lainnya.
Philip Kotler mengatakan bahwa metode personal selling merupakan langkah yang efektif dalam menggaet nasabah. Hal itu lebih dikarenakan personal selling langsung menemui nasabah dan berkomunikasi dengan nasabah baik itu dalam masalah penggunaan produknya ataupun dalam masalah lain.

4. Komunikasi yang efektif
Komunikasi di sini bertujuan untuk mendengarkan keluhan, pujian dan kritikan nasabah terhadap PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya. Dari komunikasi secara terus menerus BNI bisa mengetahui apa keinginan nasabah, kesukaan nasabah, dan bahkan kehidupan pribadi nasabah. Dari data pribadi nasabah tersebut bank dapat menentukan arah kebijakan perusahaan, dan penentuan strategi yang harus digunakan dalam meningkatkan produk-produknya. Philip Kotler mengatakan bahwa komunikasi yang efektif merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap konsumennya, sehingga dari kepedulian tersebut akan menciptakan kepercayaan dan selanjutnya akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.


5. Presentasi
Merupakan penyampaian semua hal mengenai layanan dan produk kepada nasabah yang sesuai dengan kebutuhannya. Presentasi ini bisa dilakukan ketika marketting melakukan proses personal selling. Penegnalan akad, keunggulan dan keuntungan bagi nasabah merupakan prioritas dalam presentasi produk PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya.
Dari presentasi tersebut nasabah juga bisa menanyakan tentang permasalahan yang dihadapi nasabah dalam menggunakan produk-produknya.
6. Handling objection
Merupakan penilaian terhadap nasabah. Penilaian ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam melakukan presentasi. Penilaian tersebut meliputi pemahaman nasabah tentang produk yang dipresentasikan, antusias nasabah dalam mendengarkan presentasi, dan pemahaman nasabah dalam pelaksanaan produk-produk perbankan.
7. Closing objection
Merupakan persetujuan dan keyakinan anasabah akan membeli produk yang ditawarkan bank.
Strategi-strategi di atas diwujudkan dalam beberapa devisi marketing selaku ujung tombak dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Devisi marketing ini dibagi menjadi dua devisi utama yaitu :
1. Penyelia Pemasaran, dan
2. Sales Marketing

Kedua devisi marketing yang telah ada pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya ini memilki tugas dan fungsinya masing masing dalam meningkatkan jumlah pengunjung.
1.      Penyelia Pemasaran
Devisi Penyelia Pemasaran ini lebih memperhatikan bagaimana perusahaan menjalin hubungan yang baik dalam lingkup internal maupun eksternal perusahaan, sementara itu aktivitas marketingnya adalah membentuk dan memelihara pamasaran yang ada. Dilihat dari kacamata marketing devisi ini lebih ditekankan untuk mendorong terbentuknya pasar dalam arti mengedukasi dan memelihara konsumen atau dalam hal ini adalah pengunjung mengingat tidak semua pengunjung adalah pelanggan yang setia. Mereka bisa loyal bila ada pihak yang selalu memperlakukannya dengan proporsional serta terus mempersuasi, disinilah penyelia pemasaran menjalakan strategi komunikasi sebagai usaha meningkatkan jumlah pengunjung.
Strategi yang digunakan oleh penyelia pemasaran ini untuk tetap mempersuasif pengunjung dan menjalin hubungan yang baik dengan pers adalah dengan mengeluarakan press realise pada :
a. Koran
b. Majalah
c. Website
Mengingat bahwa tujuan dari penyelia pemasaran ini sangat dibutuhkan untuk mengiringi kemajuan PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya. Pasang surut PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya salah satunya ditentukan dari kemampuan devisi penyelia pemasaran menghadapi berbagai perubahan social, dimana press release ini tidak hanya berfungsi menarik perhatian public tetapi juga menggerakkan mereka yang melihatnya pada media untuk datang
mengunjungi PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya. Oleh sebab itu dalam pemberitaan yang dikeluarkan penyelia pemasaran kerap memantau dan mengelompokkan berita untuk melihat kemungkinan penciptaan brand melalui isu-isu dari pemuatan pemberitaan yang ada. Disamping itu seiring perkembangan kemajuaan teknolgi penyelia pemasaran memanfaatkan internet untuk pengembangan strategi komunikasi internal perusahaan. Dengan terciptanya komunikasi internal perusahaan yang kuat, maka akan sangat membantu memperkuat komunikasi pemasaran eksternal perusahaan. Dengan pengembangan komunikasi internal, antar staf dan pegawai dapat berbagi pengalaman, pertemanan dan strategi.
Selain itu, devisi ini memfokuskan pemasaran melalui cara mempengaruhi (impact) serta memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir pada saat event diselanggarakan. Tujuannya agar pengunjung maupun potential pengunjung bisa cukup lama mengingat pengalaman yang menyenangkan tersebut.
Dari hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis ada beberapa strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan even ini. hal bertujuan bahwa strategi komunikasi pemasaran lewat event ini dinilai efektif untuk meningkatkan awareness. Event juga efektif untuk meningkatkan product image & meningkatkan sales, berkomunikasi dengan target market dan menambah jumlah pengunjung baru. Adapun jenis strategi yang dilaksanakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah :
a. Strategi kelender berdasarkan moment yang ada pada kelender. Strategi ini merupakan startegi yang dilaksanakan berdasarkan kesempatan pada perayaan hari-hari besar terutama hari besar Islam.
b. Strategi sponsorship,
Yaitu suatu strategi yang digunakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya untuk menjadi sponshor pada acara-acara tertentu yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Startegi Sponsorship ini dapat membedakan, sekaligus meningkatkan nilai suatu merek.
PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya mengunggulkan marketing event karena diyakini dapat membangkitkan emosi target audience. Dan memberikan kesan yang lebih mendalam kepada brand, sehingga dapat menciptakan brand loyalty. Sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan Faktor-faktor apa yang turut menentukan keberhasilan Marketing event adalah konsep acara menjadi hal yang sangat krusial, karena tanpa konsep perusahaan tidak dapat meraih tujuan yang ingin dicapai, Penentuan tema perlu memperhatikan juga isu yang berkembang di masyarakat, perusahaan dapat mengangkat tema yang relevan dengan isu tersebut.
Komunikasi pemasaran juga menjadi faktor yang penting. Dengan komunikasi pemasaran yang baik, informasi tentang adanya suatu event dapat sampai ke target yang dituju. Dengan demikian, event dapat dihadiri oleh audience yang tepat.
Selain itu kemampuan SDM, hubungan baik dengan Event Organizer (EO), dan besarnya budget juga menentukan keberhasilan sebuah marketing event, dan perlu diperhatikan dalam membuat suatu event, perusahaan perlu memperhatikan budget yang akan dikeluarkan dan menyesuaikan antara tujuan perusahaan dengan event yang akan dilakukan.

2. Sales Marketing
Salah satu devisi yang ada pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah sales marketing. Sales marketing adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk dapat merangsang pembeliaan produk dengan segara dan atau meningkatkan jumlah pengunjung. Sesuai hasil penelitian yang diperoleh tujuan dari devisi ini adalah :
a. Meningkatkan dan merangsang keinginan konsumen untuk mencoba promosi yang ditawarkan
b. Membentuk goodwiil
c. Dapat menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang lama sehingga tetap menjadi konsumen PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya
d. Meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya)

Adapun strategi dari devisi sales marketing atau bisa dikatakan sebagai sales promosion ini adalah :
a. Road show dan door to door
b. Tabungan minimal Rp 20.000
c. Mencicil biaya haji dan umroh dengan uang muka 0%
d. Promo Hasanah Card
e. Periklanan dalam bentuk :
·         Bildboard
·         Umbul-umbul
·         Spanduk
·         Flyer
·         Baliho
·         Poster
·         Media cetak
f. Personal Selling
g. Direct Marketing

Dari strategi-strategi yang dilakasanakan devisi sales promotion diatas terkandung sifat-sifat diantaranya adalah komunkasi. Insentif, dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat intensif yaitu memberikan keistimewahan dan rangsangan yang bernilai pada pengunjung ataupun calon pengunjung. Sedangkan sifat undang adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga secara keseluruhan yang dapat dilihat oleh penulis selama penelitian berlangsung bahwa strategi sales promotion ini merupakan taktik pemasaran yang berdampak pada jangka sangat pendek. Malah kadang-kadang penjualan hanya meningkat selama kegiatan dari strategi promosi penjualan berlangsung.
Adapun faktor penghambat pada saat pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran diatas adalah penyampaian informasi atau promosinya yang tidak tepat sasaran dan kendala ini bisa diselesaikan dengan memperhatikan dengan baik siapa yang menjadi sasaran penyampaian informasi tersebut, selanjutnya adalah kendala yang hampir disemua perusahaan pernah mengalaminya yaitu terkendala masalah biaya. Oleh sebab itu team dari marketing harus lebih hati-hati dalam menentukan media yang dipilih agar hasilnya efektif dan tepat sasaran, kendala lain yaitu biasanya terjadi masalah intenal yang disebabkan oleh perbedaan persepsi namun hal itu selalu bisa diatasi dengan mendiskusikan dengan baik, faktor berikutnnya yaitu kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang dirasakan oleh bagain sales promotion saat akan terjun kelapangan dan sebagai solusinya biasanya kordinator sales promotion ini meminta bantuan kepada bagian operasional untuk turut serta adalam pelaksanan strategi komunikasi pemasaran yang perlu terjun langsung kelapangan, faktor penghambat yang terakhir adalah kurangnya kendaraan operasional yang bisa digunakan pada saat melaksanakan strategi pemasaran.
Dari seluruh pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya tidak semuanya berjalan sesuai apa yang diharapkan, hal ini karena ada kendala-kendala di atas.


sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar