Analisa Hubungan
Strategi Komunikasi Marketing
Terhadap
Citra Bank Syariah
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Manajemen Pemasaran Bank
Syariah
Dosen Pembimbing :
Timor Ansori, SE
Penyusun:
MUHAMMAD ISNAN : 130800058
INSTITUT
AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI
FAKULTAS
SYARIAH
MANAJEMEN
PERBANKAN SYARIAH (MPS) SEMESTER VI
PERIODE
: 2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kondisi
pemasaran sudah mendekati tahap global seperti saat ini maka terjadi
peningkatan yang sangat tajam, dan juga perubahan-perubahan yang sangat cepat
serta dinamis pada lingkungan lingkungan usaha,baik yang bersifat internal
apalagi eksternal. Pada saat yang sama pula, perusahaan perusahaan yang
membelanjakan dananya untuk investasi pemasaran serta periklanan. Terkait
dengan hal tersebut, saat ini di Indonesia juga menghadapi masalah ketatnya
persaingan yang ada di sektor perbankan.
Sektor
perbankan masih tetap menjadi tulang punggung keuangan Indonesia, hal ini
karena dari sekian banyak proses perekonomian yang menyangkut produksi dan distribusi
serta aktivitas lainnya senantiasa berhubungan erat dengan perbankan sebagai
lembaga keuangan. Tentu saja keterkaitan tersebut pada fungsi bank sebagai
sumber pendanaan atau tempat simpanan untuk kelancaran aktivitas bisnis.
Keberhasilan Bank bank dalam bersaing dipasar global sangat ditentukan oleh
komitmen perusahaan tersebut dalam mempertahankan reputasi dan nama baiknya.
Bank bank tersebut wajib menerapkan strategi yang berorientasi pada pasar dan
senantiasa mengoptimalkan bisnis dan kualitas perusahaan.
Sebagai nadi
industri keuangan yang memiliki fungsi yang sangat penting, pengelolaan bank
secara profesional sangat diperlukan. Pengaruh perbankan yang sedemikian besar
terhadap sektor kehidupan lainnya dapat dilihat dari dominasi aset perbankan di
industri keuangan dari total pangsa asset
keuangan. Perbankan mulai bangkit lagi setelah tertidur sejak krisis moneter
tahun 1997 dimana berbagai program restrukturisasi dan rekapitalisasi
terus-menerus dilakukan oleh pemerintah.
Seiring tahap
pemulihan ekonomi, peraturan-peraturan di perbankan semakin diperketat maka
bank pemerintah maupun swasta perlu beradaptasi dan terus mengembangkan diri dalam
menghadapi persaingan global. Dewasa ini persaingan sektor perbankan semakin
ketat bisa dilihat dari makin intensifnya peluncuran bank terhadap
produk-produk unggulan dan peningkatan mutu pelayanan dari masing-masing bank
tersebut. Kunci utama dalam memenangkan persaingan adalah memberikan
penyampaian (delivery channel) produk dan jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
- Sekilas Tentang Komunkasi
Komunikasi merupakan
proses fundamental (mendasar) artinya orang tidak mungkin tidak berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan antara manusia untuk menghindari kesepian atau berbagi
pengalaman. Komunikasi adalah proses penyampaian lambang-lambang yang
mengandung arti antara satu individu dengan yang lain dengan tujuan mengubah
sifat, pendapat, dan perilaku. Beberapa ahli sepakat untuk mengatakan
“Communication is the procedure that the thinking of people can influence the
other” yang artinya komunikasi adalah sebuah prosedur untuk orang-orang agar
berpikir mempengaruhi orang lain.
Menurut Purwanto
(2002), “secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat
dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel)
dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel).
Strategi Pemasaran
adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran,
penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. (Philip
Kotler 2004, 81 )
Riset dan pengembangan.
Sebelum meramaikan pasar kopi instan, perusahaan melakukan riset selama 2 tahun
untuk menganalisa peluang bisnis, tren pasar, hingga karakteristik konsumen.
Setelah itu, proses pengembangan konsep produk dimulai dari mencari
diferensiasi, hingga distribusi penjualan.
Sebagai Alat Managemen
untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi .Recruitment, Organization Design, Reward
System, Career Development & Training. Keberhasilan suatu perusahan atau
organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan sangat bergantung bagaimana
perusahan atau organisasi tersebut
memanaj sumber daya manusia yang ada didalamnya, Job deskription dalam
organisasi sekolah mutlak adanya dalam rangka efektif dan efisiennya penggunaan
sumber daya manusia.
citra adalah persepsi
dari seorang penerima berdasarkan pertimbangan yang dimilikinya terhadap
identitas perusahaan dan daya reflek interpretasi terhadap berbagai atribut
perusahaan dari berbagai sumber. Citra memiliki sebuah interpretasi yang
kompleks dimana masyarakat merasa berkepentingan terhadap sebuah organisasi.
Cornelissem (2000:120)
Citra perusahaan
merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap perusahaan dan diukur dengan
menggunakan tiga indikator; pendapat mengenai perusahaan, pendapat mengenai
kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan jaringan perusahaan).Andreassen
dan Lindestad (1997:74)
Dengan mempengaruhi
persepsi masyarakat seoarang PR gencar melakukan suatu inovasi agar produk yang
dijual bisa tepat sasaran.
Tingginya persaingan di
dunia usaha, banyak perusahaan membuat terobosan dengan mebuat staregi dari
membuat strategi iklan, promosi serta branding dalam perusahaan demi menarik perhatian
konsumen. Tingginya minat konsumen di
era globalisasi banyak perusahaan bersaing untuk memenuhi kebutuhanna. banyak
para pengusaha membuat terobosan baru, serta membuat strategi yang mampu
bersaing dalam dunia usaha. Banyak terobosan baru yang digunakan oleh
pengusaha.
- Sekilas Tentang Citra
Citra memiliki kesan
yang buruk di mata insan pers dalam istilah Public Relations (PR), tetapi
permintaan akan konsultan citra tetap tinggi. Citra adalah suatu gambaran
tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang
ditunjukkan kepada publik oleh seorang, perusahaan, organisasi dan sebagainya.
Bagian dari kesan yang buruk mungkin terletak pada fakta bahwa citra dapat
berupa konsep yang abstrak sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kecurigaan.
Mackiewicz (1993) dalam
Oliver (2007:51) percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah aset yang
penting dalam era kompetisi tanpa batas. Namun, seberapa samar-samarnya sebuah
citra, citra merupaka realitas karena orang hanya dapat bereaksi terhadap apa
yang telah mereka alami dan rasakan. Jadi sifat citra korporasi itu sendiri,
tetap merupakan sebuah bidang pertumbuhan dari produktivitas PR yang
dikombinasikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan mengenai harapan
stakeholder, tetap merupakan fokus perhatian yang populer.
Kotler (1988) dalam
Oliver (2007: 53) menyatakan bahwa citra korporasi dapat sangat spesifik atau
sangat berlebihan dan bahwa beberapa organisasi mungkin tidak ingin atau tidak
memerlukan citra yang spesifik. Beberapa organisasi lebih memilih citra yang
berlebihan sehingga kelompok yang berbeda dapat memproyeksikan kebutuhan mereka
dalam organisasi dan hal ini jelas terjadi pada cara berpikir orang Inggris.
Citra adalah perusahaan
di mata publik. Citra adalah sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi
atau perusahaan. Sebuah organisasi atau perusahaan dapat memiliki beberapa
citra yang berbeda-beda di mata publik yang berbeda-beda pula.
- Sekilas Tentang Publik Relation
Public relation adalah
fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi
bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik,
melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon
opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk
melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal
untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara
yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox
dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a
management function, of a continuing and planned character, through which
public and private organizations and institutions seek to win and retain the
understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe
concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate,
as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and
widespread information more productive corporation and more efficient
fulfillment of their common interests”. Public relations merupakan fungsi
manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh
dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai
hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi
atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif,
dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan
penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Menurut Maria (2002,
p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam
organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan
benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan
mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal
ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad
baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik
atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini
publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna
mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan
organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan
produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis
antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini
publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan.
- Strategi
Pemasaran Dan Pengendalian Mutu
Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain, intinya, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan,nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar
dan pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar
sasaran, merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Strategi pemasaran adalah
serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran,
pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi,
politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat
pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place),
produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan
promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan
(4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants),
biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience)
dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan
strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (total Customer
Statisfaction)
a.Konsep Pemasaran
Kebutuhan,Keinginan dan
Permintaan Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan
manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar.
Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan
terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas
tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan
institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang
didukung dengan kemampuan.
Produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan.
Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa
yang dapat diberikannya.
- Contoh Analisis Strategi
Komunikasi Pemasaran Bank Syariah di PT. Bank BNI Syariah Cabang
Dharmawangsa Surabaya.
Setiap fungsi menajemen
memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan startegi
pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling
besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali
yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan
peranan penting dalam pengembangan strategi.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan penulis hal yang sama terjadi pada PT. Bank BNI
Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya dimana dalam peranan strateginya,
pemasaran mencakup usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan
lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan masalah yaitu dalam meningkatkan
jumlah pengunjung. Namun sebelum melangkah ke strategi yang dilaksanakan PT.
Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya terlebih dahulu memperhatikan
segmentasi, targeting, dan positioning sebagai acuan dalam melaksanakan
strategi komunikasi pemasaran
1. Segmentasi
Segmentasi secara garis
besar adalah mengklasifikasikan konsumen yang tersebar dipasaran. Segmentasi berguna
untuk mengelompokkan mereka pada satu kesatuan. Pengelompokkan tersebut menjadi
fokus sasarannya. Dengan ini dapat diperoleh beberapa keuntungan seperti
mengenal khalayak
secara spesifik termasuk karakteristik serta kebutuhannya. segmentasi nasabah
PT. Bank BNI
Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah para keluarga, pelajar, mahasiswa,
instansi dan perusahaan.
2. Targeting
Targeting merupakan
upaya menetapkan target pasar yang mau di bidik, tahap ini adalah kelanjutan
dari tahapan segmentasi. Produk dari targeting adalah pasar sasaran, yaitu satu
atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Target konsumen yang
dibidik oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah nasabah yang
ingin menerapkan syariah
secara kaffah.
3. Positioning
Untuk melakukan
positioning diperlukan strategi yang tepat, karena ini berkaitan erat dengan
bagaimana cara kita melakukan komunikasi agar dalam benak konsumen tertanam suatu
citra tertentu. Nasabah yang ingin menerapkan syariah secara kaffah memposisikan
citra perusahaannya menjadi lembaga keuangan yang berbasis syariah sehingga
penerapan riba yang masih kental dengan bank konvensional sudah tidak lagi
diterapkan di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya.
Dalam perjalanannya
meningkatkankan jumlah pengunjung PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya
mengusahakan serangkaian strategi yang dapat mendukung segala usahanya dalam
meningkatkan jumlah pengunjung, namun perkembangan teknologi, ekonomi, dan
pasar kemudian mendorong terjadinya persaingan yang lebih ketat. Persaingan
pasar yang ada juga membesar dari tingkat kecil dilingkungan penduduk menjadi
ketingkat global, sehingga strategi yang dibuat harus pula didukung dengan
komunikasi yang memadai dan dapat diterima oleh masyarakat, hal ini pula yang
dirasakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya dan strategi
pemasaran berupa promosi saja tidak cukup memadai dengan apa yang diharapkan
sehingga dibuatlah strategi yang memiliki konsep lebih luas dari sekedar
promosi dan konsep tersebut adalah:
1. Prospecting,
merupakan prospek berkualitas yaitu memiliki keduanya, keinginan dan kebutuhan,
kriteria produk yang sesuai, akan mempertimbangkan membeli dari nasabah, dan
memiliki kemampuan keuangan. Penilaian terhadap kualitas produk perbankan
berdasarkan want and need nasabah. Pelaksanaan strategi tersebut melihat segmentasi
pasar BNI. Hal ini disesuaikan dengan produk apa yang ditawarkan dan siapa
targetnya. Fandy
Tjiptono mengatakan bahwa penjualan produk harus sesuai dengan pembeli
potensial. Tidak serta merta perusahaan menawarkan produk ke berbagai kalangan.
Perusahaan melalui marketingnya harus melihat siapa yang diajak bicara,
bagaiamana metode penyampaiannya, dan apa produk yang ditawarkan.6
2. Pendekatan
Pendekatan yang
dilakukan PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya untuk membangun
emosional antara PT BNI Syariah dengan nasabahnya. Pendekatan tersebut bertujuan
untuk mengedukasi dan memelihara konsumen atau dalam hal ini adalah pengunjung
mengingat tidak semua pengunjung adalah pelanggan yang setia. Mereka bisa loyal
bila ada pihak yang selalu memperlakukannya dengan proporsional serta terus
mempersuasi,Pendekatan-pendekatan ini diciptakan dalam beberapa hal, yaitu:
a. Mengeluarkan press
realise pada koran, majalah, dan website.
Pendekatan melalui
press realise ini diharapkan merubah mindset nasabah tentang BNI
Syariah. Dengan membac press realise yang ada, nasabah mengetahui
bahwa selama ini bank syariah terutama BNI Syariah merupakan bank yang
memberikan keuntungan dan tahan akan krisis ekonomi, sehingga nasabah tiak ragu
lagi dalam melakukan transaksi dengan perbankan Islam.
b. Road show dan door
to door
Strategi road show ke
beberapa tempat sekitar Surabaya. Strategi ini dilaksanakan karena sebagain
besar masyarakat di daerah belum mengetahui keberadaan PT. Bank BNI Syariah
Cabang Dharmawangsa Surabaya.
c. Periklanan dalam
bentuk :
1) Bildboard
2) Umbul-umbul
3) Spanduk
4) Flyer
5) Baliho
6) Poster
7) Media cetak
Penggunaan
alat-alat di atas merupakan media pengenalan produk BNI Syariah, terutama
produk baru yang dikeluarkan, tujuan tersebut lebih mengenai nasabah mengenal
terhadap produk-produk BNI Syariah, pendekatan melalui mediamedia di atas
menurut Fandi Tjipto merupakan pembangunan citra perusahaan melalui produk. Pembangunan
citra tersebut yang akan menimbulkan kepercayaan kepada konsumen untuk
mengkonsumsi produknya. Sehingga dari kepercayaan tersebut dengan dirinya
sendiri konsumen menceritakannya kepada orang lain. Selain cara-cara di
atas PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya juga menghubungi nasabah
melalui telepon, hal itu bertujuan untuk memberitahu keuntungan dan kemudahan
yang diberikan BNI Syariah dalam penggunaan produk-produknya.
3. Pertemuan dengan
nasabah
Sistem jemput bola
dilakukan dengan cara membangun hubungan antara marketting dengan nasabah.
Penggunaan metode seperti ini lebih dikenal dengan metode personal selling. Personal
selling dilakukan dengan mengoptimalkan tenaga pemasaran untuk melakukan
promosi (memperkenalkan)
produk yang ada dan menawarkan produk yang dimiliki oleh pihak BNI Syariah
kepada nasabah, baik perorangan maupun instansi pemerintahan ataupun swasta
yang diutamakan pada pengumpulan data.
Selain itu, tugas
personal selling adalah melakukan kunjungan kepada calon nasabah yang ingin
menggunakan produk dalam hal pembiayaan, dan juga memberi pemaparan kepada
calon nasabah yang berminat kepada produk yang ditawarkan. Selanjutnya bagian
pemasaran juga bertugas menjelaskan mengenai produk yang ada dan memberikan
pengertian yang benar serta menjelaskan ketentuan-ketentuan yang harus
dilakukan dalam melakukan akad, menggunakan produk yang ditawarkan oleh pihak
BNI Syariah.
Kemudian yang tidak
kalah penting adalah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai kelebihan atau
manfaat produk yang dimiliki jika dibanding dengan pihak bank yang lainnya.
Philip Kotler mengatakan bahwa
metode personal selling merupakan langkah yang efektif dalam menggaet nasabah. Hal
itu lebih dikarenakan personal selling langsung menemui nasabah dan berkomunikasi dengan
nasabah baik itu dalam masalah penggunaan produknya ataupun dalam masalah lain.
4. Komunikasi
yang efektif
Komunikasi di
sini bertujuan untuk mendengarkan keluhan, pujian dan kritikan nasabah terhadap
PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya. Dari komunikasi secara terus
menerus BNI bisa mengetahui apa keinginan nasabah, kesukaan nasabah, dan bahkan
kehidupan pribadi nasabah. Dari data pribadi
nasabah tersebut bank dapat menentukan arah kebijakan perusahaan, dan penentuan
strategi yang harus digunakan dalam meningkatkan produk-produknya. Philip
Kotler mengatakan bahwa komunikasi yang efektif merupakan bentuk kepedulian
perusahaan terhadap konsumennya, sehingga dari kepedulian tersebut akan
menciptakan kepercayaan dan selanjutnya akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap
perusahaan.
5. Presentasi
Merupakan penyampaian
semua hal mengenai layanan dan produk kepada nasabah yang sesuai dengan
kebutuhannya. Presentasi ini bisa dilakukan ketika marketting melakukan proses
personal selling. Penegnalan akad, keunggulan dan keuntungan bagi nasabah
merupakan prioritas dalam presentasi
produk PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya.
Dari presentasi
tersebut nasabah juga bisa menanyakan tentang permasalahan yang dihadapi nasabah
dalam menggunakan produk-produknya.
6. Handling
objection
Merupakan penilaian
terhadap nasabah. Penilaian ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
melakukan presentasi. Penilaian tersebut meliputi pemahaman nasabah tentang
produk yang dipresentasikan, antusias nasabah dalam mendengarkan presentasi,
dan pemahaman nasabah dalam pelaksanaan produk-produk perbankan.
7. Closing objection
Merupakan persetujuan
dan keyakinan anasabah akan membeli produk yang ditawarkan bank.
Strategi-strategi di
atas diwujudkan dalam beberapa devisi marketing selaku ujung tombak dari
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Devisi marketing ini dibagi menjadi
dua devisi utama yaitu :
1. Penyelia Pemasaran, dan
2. Sales Marketing
Kedua devisi marketing
yang telah ada pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya ini memilki tugas dan
fungsinya masing masing dalam
meningkatkan jumlah pengunjung.
1.
Penyelia
Pemasaran
Devisi Penyelia
Pemasaran ini lebih memperhatikan bagaimana perusahaan menjalin hubungan yang
baik dalam lingkup internal maupun eksternal perusahaan, sementara itu
aktivitas marketingnya adalah membentuk dan memelihara pamasaran yang ada.
Dilihat dari kacamata marketing devisi ini lebih ditekankan untuk mendorong
terbentuknya pasar dalam arti mengedukasi dan memelihara konsumen atau dalam
hal ini adalah pengunjung mengingat tidak semua pengunjung adalah pelanggan yang
setia. Mereka bisa loyal bila ada pihak yang selalu memperlakukannya dengan
proporsional serta terus mempersuasi, disinilah penyelia pemasaran menjalakan strategi
komunikasi sebagai usaha meningkatkan jumlah pengunjung.
Strategi yang digunakan
oleh penyelia pemasaran ini untuk tetap mempersuasif pengunjung dan menjalin hubungan
yang baik dengan pers adalah dengan mengeluarakan press realise pada :
a. Koran
b. Majalah
c. Website
Mengingat bahwa tujuan
dari penyelia pemasaran ini sangat dibutuhkan untuk mengiringi kemajuan PT.
Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya. Pasang surut PT. Bank BNI
Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya salah satunya ditentukan dari kemampuan
devisi penyelia pemasaran menghadapi berbagai perubahan social, dimana press
release ini tidak hanya berfungsi menarik perhatian public tetapi juga
menggerakkan mereka yang melihatnya pada media untuk datang
mengunjungi PT. Bank
BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya. Oleh sebab itu dalam pemberitaan yang
dikeluarkan penyelia pemasaran kerap memantau dan mengelompokkan berita untuk
melihat kemungkinan penciptaan brand melalui isu-isu dari pemuatan pemberitaan yang
ada. Disamping itu seiring perkembangan kemajuaan teknolgi penyelia pemasaran
memanfaatkan internet untuk pengembangan strategi komunikasi internal
perusahaan. Dengan terciptanya komunikasi internal perusahaan yang kuat, maka
akan sangat membantu memperkuat komunikasi pemasaran eksternal perusahaan.
Dengan pengembangan komunikasi internal, antar staf dan pegawai dapat berbagi
pengalaman, pertemanan dan strategi.
Selain itu, devisi ini
memfokuskan pemasaran melalui cara mempengaruhi (impact) serta memberikan kesan
mendalam kepada setiap orang yang hadir pada saat event diselanggarakan.
Tujuannya agar pengunjung maupun potential pengunjung bisa cukup lama mengingat
pengalaman yang menyenangkan tersebut.
Dari hasil penelitian
yang didapatkan oleh penulis ada beberapa strategi yang dilakukan dalam
pelaksanaan even ini. hal bertujuan bahwa strategi komunikasi pemasaran lewat event
ini dinilai efektif untuk meningkatkan awareness. Event juga efektif untuk
meningkatkan product image & meningkatkan sales, berkomunikasi dengan
target market dan menambah jumlah pengunjung baru. Adapun jenis strategi yang
dilaksanakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah :
a. Strategi kelender
berdasarkan moment yang ada pada kelender. Strategi ini merupakan startegi yang
dilaksanakan berdasarkan kesempatan pada perayaan hari-hari
besar terutama hari besar Islam.
b. Strategi
sponsorship,
Yaitu suatu strategi
yang digunakan oleh PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya untuk
menjadi sponshor pada acara-acara tertentu yang dipertukarkan dengan publisitas
merek dan suatu hubungan. Startegi Sponsorship ini dapat membedakan, sekaligus meningkatkan
nilai suatu merek.
PT. Bank BNI Syariah
Cabang Dharmawangsa Surabaya mengunggulkan marketing event karena diyakini dapat
membangkitkan emosi target audience. Dan memberikan kesan yang lebih mendalam
kepada brand, sehingga dapat menciptakan brand loyalty. Sesuai dengan hasil
penelitian yang didapatkan Faktor-faktor apa yang turut menentukan keberhasilan
Marketing event adalah konsep acara menjadi hal yang sangat krusial, karena
tanpa konsep perusahaan tidak dapat
meraih tujuan yang ingin dicapai, Penentuan tema perlu memperhatikan juga isu
yang berkembang di masyarakat, perusahaan dapat mengangkat tema yang relevan
dengan isu tersebut.
Komunikasi pemasaran juga
menjadi faktor yang penting. Dengan komunikasi pemasaran yang baik, informasi
tentang adanya suatu event dapat sampai ke target yang dituju. Dengan demikian,
event dapat dihadiri oleh audience yang tepat.
Selain itu kemampuan
SDM, hubungan baik dengan Event Organizer (EO), dan besarnya budget juga
menentukan keberhasilan sebuah marketing event, dan perlu diperhatikan dalam
membuat suatu event, perusahaan perlu memperhatikan budget yang akan
dikeluarkan dan menyesuaikan antara tujuan perusahaan dengan event yang akan
dilakukan.
2. Sales Marketing
Salah satu devisi yang
ada pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya adalah sales marketing.
Sales marketing adalah bentuk
persuasi langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk
dapat merangsang pembeliaan produk dengan segara dan atau meningkatkan jumlah
pengunjung. Sesuai hasil penelitian yang diperoleh tujuan dari devisi ini
adalah :
a. Meningkatkan dan
merangsang keinginan konsumen untuk mencoba promosi yang ditawarkan
b. Membentuk goodwiil
c. Dapat menarik
konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang lama sehingga tetap menjadi konsumen
PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya
d. Meningkatkan impulse
buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya)
Adapun strategi dari
devisi sales marketing atau bisa dikatakan
sebagai sales promosion
ini adalah :
a. Road show dan door
to door
b. Tabungan minimal Rp
20.000
c. Mencicil biaya haji
dan umroh dengan uang muka 0%
d. Promo Hasanah Card
e. Periklanan dalam
bentuk :
·
Bildboard
·
Umbul-umbul
·
Spanduk
·
Flyer
·
Baliho
·
Poster
·
Media
cetak
f. Personal Selling
g. Direct Marketing
Dari strategi-strategi
yang dilakasanakan devisi sales promotion diatas terkandung sifat-sifat
diantaranya adalah komunkasi. Insentif, dan undangan (invitation). Sifat
komunikasi mengandung arti
bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan
pelanggan pada produk. Sifat intensif yaitu memberikan keistimewahan dan
rangsangan yang bernilai pada pengunjung ataupun calon pengunjung. Sedangkan
sifat undang adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga secara
keseluruhan yang dapat dilihat oleh penulis selama penelitian berlangsung bahwa
strategi sales promotion ini merupakan taktik pemasaran yang berdampak pada
jangka sangat pendek. Malah kadang-kadang penjualan hanya meningkat selama
kegiatan dari strategi promosi penjualan berlangsung.
Adapun faktor
penghambat pada saat pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran diatas adalah penyampaian
informasi atau promosinya yang tidak tepat sasaran dan kendala ini bisa
diselesaikan dengan memperhatikan dengan baik siapa yang menjadi sasaran penyampaian
informasi tersebut, selanjutnya adalah kendala yang hampir disemua perusahaan
pernah mengalaminya yaitu terkendala masalah biaya. Oleh sebab itu team dari
marketing harus lebih hati-hati dalam menentukan media yang dipilih agar hasilnya
efektif dan tepat sasaran, kendala lain yaitu biasanya terjadi masalah intenal
yang disebabkan oleh perbedaan persepsi namun hal itu selalu bisa diatasi
dengan mendiskusikan dengan baik, faktor berikutnnya yaitu kurangnya sumber daya
manusia (SDM) yang dirasakan oleh bagain sales promotion saat akan terjun
kelapangan dan sebagai solusinya biasanya kordinator sales promotion ini
meminta bantuan kepada bagian operasional untuk turut serta adalam pelaksanan
strategi komunikasi pemasaran yang perlu terjun langsung kelapangan, faktor
penghambat yang terakhir adalah kurangnya kendaraan operasional yang bisa
digunakan pada saat melaksanakan strategi pemasaran.
Dari seluruh
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT. Bank BNI
Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya tidak semuanya berjalan sesuai apa yang diharapkan,
hal ini karena ada kendala-kendala di atas.
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar