Arsip Blog

Senin, 11 April 2016

Makalah Proses Keputusan Investasi

 Proses Keputusan Investasi

Disusun Oleh :
\ Ayu Nur Santi
NPM  : (13-08-0-0044)

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT)
FAKULTAS SYARIAH
PRODI MENEJEMEN PERBANKKAN SYARIAH (MPS)




BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Risiko ada dimana mana , bisa datang kapan saja, dan sulit dihindari. Jika risiko itu menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugaian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Sehubungan  dengan kenyataan tersebut semua orang (khususnya pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk  meminimalkan ketidakpastian (risiko), agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau paling tidak diminimalkan.
Penanggulangan risiko tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pengelolaan berbagai cara penanggulangan risiko inilah yang disebut manajemen risiko.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan diuraikan mengenai bagaimana proses keputusan investasi dan manajemen resiko, agar lebih memahami bagaimana proses dan kejadiannya.
B.                 Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah proses keputusan investasi ?
2.      Apa pengertian resiko ?
3.      Bagaimana proses managemen resiko ?
C.                Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui proses keputusan investasi
2.      Untuk mengetahui pengertian resiko
3.      Untuk mengetahui Bagaimana proses managemen resiko





BAB II
PEMBAHASAN

A.                Proses Keputusan Investasi
Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian aset nyata / surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan - keputusan investasi yang berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesimbungan (going process) keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:

1.         Penentuan tujuan investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, lembaga dana pensiun yang bertujuan yang memperoleh dana untuk membayar dana pensiun dana pensiun nasabahnya di masa depan mungkin akan memi-lih akan memilih investasi portfolio reksa dana. Sedangkan bagi institusipenyimpan dana seperti bank misalnya, mempunyai tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi di atas biaya investasi pada sekuritas yang mudah diperdagangakan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih beresiko tetapi memberi harapan return tinggi.
2.         Penentuan kebijakan investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset asset allocation decision). Keputusan ini me-nyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupun sekuritas luar negeri). Investor juga harus mem-perhatikan berbagai batasan yang memperngaruhi kebijakan investasi seperti beberapa dananya yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak pada pelaporan yang harus ditanggung.
3.         Pemilihan strategi portfolio
Strategi portfolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portfolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portfolio aktif dan strategi portfolio pasif. Strategi portfolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direflesksikan pada harga saham.
4.         Pemilihan aset
Dengan strategi aktif, investor berusaha mengindentifikasikan saham-saham yang dia pertimbangkan akan bagus di masa mendatang dengan kata lain, dia akan men-coba untuk mencari winners. Sebaliknya denggan strategi pasif, investor dapat membeli reksa dana (muntual fund).
5.         Pengukuran dan evaluasi kinerja portfolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investai. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, pro-ses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus menerus. Artinya jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja yang telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja in meliputi pengukuran kinerja portfolio dan membandingkan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portfolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portfolio melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portfolio yang telah ditentukan diban-dingkan dengan kinerja portfolio lainnya (portfolio pasar)
Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain :
a.         Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b.    Mengurangi resiko
inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
B.                 Pengertian Resiko
Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut :
1.         Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
2.         Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
3.         Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjectiveuncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Atau juga bisa disebut ketidakpastian tentang kejadian di masa depan.
Sedangkan manajemen risiko adalah upaya-upaya dalam bentuk aturan maupun tindakan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (meminimalisir) risiko atas suatu portfolio sesuai dengan Kebijakan Investasi masing-masing dana kelolaan. Penerapan sistem manajemen risiko mengacu pada peraturan serta ketentuan yang tertuang dalam kebijakan perusahaan.
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1.      risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
2.      Risiko murni.
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
C.                Proses Managemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Manajemen  risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehinga kita dapat memperoleh hasil yang optimal. Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses berikut ini :
1.         Identifikasi Risiko
Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan komplet sangatlah vital dalam manajemen risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi risiko antara lain:
a.         Brainstorming
b.        Survei
c.         Wawancara
d.        Informasi historis
e.         Kelompok kerja, dll.
2.         Analisa Risiko
Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subyektif dan lebih berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa risiko memang mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangtalah penting untuk menentukan dugaan yang terbaik supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan manajemen risiko. Kesulitan dalam pengukuran risiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi dampak severity (kerusakan) seringkali cukup sulit untuk asset immateriil.
3.      Pengelolaan risiko
Jenis-jenis cara mengelola risiko:
a.       Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
b.      Risk reduction
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
c.       Risk transfer
Yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak(asuransi) maupun hedging.
d.      Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspeksuatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
e.       Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupunmentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.
4.      Implementasi Manajemen Risiko
Setelah memilih respon yang akan digunakan untuk menangani risiko, maka saatnya untuk mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut.
5.      Monitoring Risiko
Mengidentifikasi, menganalisa dan merencanakan suatu risiko merupakan bagian penting dalam perencanaan suatu proyek. Namun, manajemen risiko tidaklah berhenti sampai disana saja. Praktek, pengalaman dan terjadinya kerugian akan membutuhkan suatu perubahan dalam rencana dan keputusan mengenai penanganan suatu risiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi risiko dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih dan untuk mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan secara efektif.






BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian aset nyata / surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan - keputusan investasi yang berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor. Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesimbungan (going process) keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:
a.         Penentuan tujuan investasi
b.         Penentuan kebijakan investasi
c.         Pemilihan strategi portfolio
d.        Pemilihan aset
e.         Pengukuran dan evaluasi kinerja portfolio
Manajemen risiko adalah upaya-upaya dalam bentuk aturan maupun tindakan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (meminimalisir) risiko atas suatu portfolio sesuai dengan Kebijakan Investasi masing-masing dana kelolaan. Penerapan sistem manajemen risiko mengacu pada peraturan serta ketentuan yang tertuang dalam kebijakan perusahaan.
Adapun proses managemen resiko adalah :
1.         Identifikasi Risiko
2.         Analisa Risiko
3.         Pengelolaan risiko
4.         Implementasi Manajemen Risiko
5.         Monitoring Risiko








DAFTAR PUSTAKA

Anonim, https://manajemenrisikos.wordpress.com/2014/05/23/proses-manajemen-risiko/
Anonim, https://ssaengi.wordpress.com/2014/05/14/proses-keputusan-investasi/


1 komentar:

  1. Halo selamat Siang,

    Perkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.

    Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.

    Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.

    Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
    Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
    Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.


    Terima kasih.

    Hormat saya
    Laurent

    ID Skype: Lauren InstaFX
    Facebook: Lawrence Instaforex
    Phone/WA: +628119105674
    Email : Lauren@mail4.instaforex.com
    www.instaforex.com

    BalasHapus